• Posted by : Unknown December 05, 2012

     

    HIDUP TANPA ORANG TUA Keluarga adalah segalanya bagiku, terutama Ibu. Aku bahagia dengan keluarga ku, karena aku tinggal dengan Ayah, Ibu, Kakak, dan Adik, lengkap sudah keluarga ku ini. Namun kini keluargaku tidak sebahagia dulu. Aku sangat kecewa pada Ayah, karena Ayah akan mencerai kan Ibu tanpa alasan yang jelas. Suatu malam di Ruang makan, saat Ibu sedang mengaji di Mushola dengan Ibu-ibu yang lain nya. Ayah, Aku, kakak, Adik sedang makan,sambil berbincang-bincang. Aku: ‘’Ayah, kenapa sih Ayah akan menceraikan Ibu?’’ Ayah: ‘’Anak kecil gak boleh ikut campur urusan Orang Tua!!!.’’ (ekspresi yang jutek) Kakak: ‘’Kita semua kan udah dewasa, jadi kita berhak tau.’’ Ayah: ‘’Ayah bilang ini urusan Orang Tua.’’ (sambil marah) Adik: ‘’Ayah JAHAT.’’ (nangis)  Dan Aku, Kakak, Adik masuk ke kamar tanpa menyelesaikan makanan nya. Dengan wajah yang sangat kecewa pada ayah. Tiba-tiba ada ibu datang. Ibu: ‘’Assalamu’alaikum?’’ (tidak ada yang menjawab) Satu bulan pun tiba Ketika satu bulan kemudian, ayah ku menikah lagi dengan anak yang seusia Kakak ku, dan Ibu sangat kecewa pada kelakuan Ayah. Ibu ku semakin hari semakin tidak baik keadaan nya, karena mendengar semua itu, dan Ibuku di usir oleh Ayah ku…. Ketika Ibu sedang membereskan barang-barang nya. Tiba-tiba Kakak datang menghampiri ibu. Kakak: ‘’Ibu… aku gak mau tinggal sama Ayah, Aku mau nya tinggal sama ibu aja.’’ (nangis) Ibu: ‘’ Iyah kak, terserah kamu saja.’’ Kakak: “Ibu yang sabar yah!’’ Ibu: “iyah nak.” Ketika ibu diusir oleh Ayah, Aku Kakak, dan Adik pergi dari rumah bersama Ibu. Dan kakak ku berusaha mencari kerja , untuk membiayai Ibu, dan Adik-adik nya. Ketika semua itu terjadi, Ibu jatuh sakit selama 2 hari, padahal Ibuku tidak punya penyakit apapun. Dan tak ku sangka Ibu ku pergi meninggal kan aku, adik, dan kakak, untuk selama nya (meninggal dunia). Tanpa ada pesan terakhir. Kita semua sangat sedih, dan aku tak tahu harus ke siapakah aku mengadu. Ketika ibu akan di kuburkan, Ayah ku datang tanpa ada rasa sedih Kakak: ‘’Kenapa ayah kesini?’’ (marah) Ayah: ‘’Ayah datang untuk kalian.’’ Kakak: ‘’Untuk apa ayah?’’ Ayah: ‘’Ayah akan membawa kalian ke rumah lagi dengan ibu baru mu.’’ Adik: ‘’Ayah, ibu kami hanya ada 1 dan tak kan tergantikan!!!” Ayah: ‘’Yasudah, terserah kalian, yang penting kalian kembali ke rumah yah?’’ Kakak: ‘’Iyah ayah” (kecewa) Ketika selesai menguburkan ibu, kami pergi kembali ke rumah. Sesampai nya di rumah Ayah dan Ibu baru menunjukan kamar nya kepada aku, kakak, dan adik. Ayah: ‘’Kalian, tidur nya disini yah!!!’’ Adik: ‘’Apah??? Ini kan kamar pembantu.’’ Aku: ‘’Massa, kita tidur disini.’’ Ibu baru: ‘’Masih untung kalian tinggal disini.’’ Adik: ‘’Ayah JAHAT!!!’’ Ayah: ‘’Sekarang kalian beres-beres rumah’’ Adik: ‘’Aku gak mau!’’ Ayah: ‘’Awas kalian, kalau tidak beres-beres Ayah akan hukum kalian.’’ Kakak: ‘’Iyah Ayah.’’ Ketika kakak sedang mengepel , tanpa di sengaja air pel an nya tumpah, dan ketika ayah akan keluar tiba-tiba ayah terpeleset. Dan ayah pun memukuli kakak sampai luka. Ketika adik pulang bermain tanpa di sengaja adik melihat kakak yang sedang di pukuli. Adik: ‘’Ayah… berhenti.’’ Ayah: ‘’makanya kamu yang bener dong kerja nya.’’ Kakak: ‘’Iyah Ayah’’ Ayah pun berhenti memukuli kakak, dan Ayah pergi untuk berangkat kerja. Ketika aku sedang beres-beres rumah, tiba-tiba aku melihat ibu mengambil uang ayah dengan banyak di tas nya. Dan ibu pun langsung pergi. Sore pun tiba dan Ayah pulang. Langsung pergi ke kamar. Dan ayah pun kaget melihat uang nya yang tidak ada. Tiba-tiba ayah memanggil kakak. Ayah: ‘’kakak…?’’ (teriak) Kakak: ‘’iyah’’ Ayah: ‘’Mana uang ayah?’’ Kakak: ‘’uang apa?’’ Ayah: ‘’alahhhh, jangan belaga gak tau deh.’’ Kakak: ‘’aku memang tidak tau yah.’’ Ayah pun kembali memukuli kakak sampai luka… Adik: ‘’ayahhh… sudah.’’ Ayah: ‘’kakak mu pantas di giniin.’’ Adik: ‘’emang kenapa ayah?’’ Ayah: ‘’Kakak mu sudah mencuri uang ayah’’ Adik: ‘’Tadi aku lihat ibu buka lemari ayah, dengan membawa uang yang sangat banyak.’’ Ayah: ‘’Ibu kemana?’’ Adik: ‘’Ibu kabur…’’ Ayah: ‘’Astagfirullah. Apa yang sudah aku perbuat kepada anak dan istriku.’’ (menyesali atas perbuatan nya) Dan Aku tidak rela kakak ku, di siksa sama siapa pun termasuk ayah. Dan akhir nya aku melaporkan kejadian ini ke polisi, karena ayah sudah memfitnah dan menyiksa kakak sampai luka. Tiba-tiba ada polisi datang ke rumah untuk membawa ayah ke penjara. Tanpa kusangka ayah memegang kaki Kakak dan meminta maaf kepada kaka, karena ayah telah khilaf atas perbuatan nya selama ini. Akhir nya kakak pun memaaf kan ayah dan tidak memasukan ayah ke polisi. SELESAI TEMA: Perpisahan yang menyakit kan PENOKOH: Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Aku LATAR: 1) Tempat: Dirumah 2) Waktu: Siang, Sore, Malam ALUR: maju TAHAP PERKENALAN/PELERAIAN: Keluarga adalah segalanya bagiku, terutama Ibu. TAHAP PENAMPILAN MASALAH: Ayah menceraikan Ibu. TAHAP PUNCAK KETEGANGAN: Ayah menikah lagi dengan anak sesusia kakak. TAHAP KETEGANGAN MENURUN: Ayah sadar atas perbuatan nya. TAHAP PENYELESAIAN: ayah meminta maaf kepada kakak, adik, dan aku. NAMA: NICKI JUNIANTI KELAS: IX.9 CERPEN B.INDONESIA

    0 comments

    Komentar Dengan Tatakrama ,,

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Yuiki Nicki Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan